Nama : Haifah Fauziah
NIM : 126738
BAHTRA 2012-C
PENGERTIAN WACANA
Menurut Tarigan (dalam Djajasudarma,
1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di
atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang
berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata. Lebih lanjut,
Syamsuddin (1992:5) menjelaskan pengertian wacana sebagai rangkaian ujar atau
rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan
secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang koheren, dibentuk dari
unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.
KAREKTERISTIK WACANA
Wacana
merupakan medium komunikasi verbal yang bisa diasumsikan dengan adanya penyapa
(pembicara dan penulis) dan pesapa (penyimak dan pembaca).
1.
Ciri-ciri Wacana
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh ciri atau
karakterisitik sebuah wacana. Ciri-ciri wacana adalah sebagai berikut.
- Satuan gramatikal
- Satuan terbesar, tertinggi, atau terlengkap
- Untaian kalimat-kalimat
- Memiliki hubungan proposisi
- Memiliki hubungan kontinuitas, berkesinambungan
- Memiliki hubungan koherensi
- Memiliki hubungan kohesi
- Rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi
- Bisa transaksional juga interaksional
- Medium bisa lisan maupun tulis
- Sesuai dengan kontek
2.
Unsur Pembentuk Wacana
Wacana
berkaitan dengan unsur intralinguistik (internal bahasa) dan unsur
ekstralinguistik yang berkaitan dengan proses komunikasi seperti interaksi
sosial (konversasi dan pertukaran) dan pengembangan tema (monolog dan
paragraf).
JENIS-JENIS WACANA BAHASA INDONESIA
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana
dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Wacana
Narasi
Narasi adalah cerita yang didasarkan
pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berbentuk narasi
ekspositoris dan narasi imajinatif.Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi
adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta latar yang terdiri atas latar
waktu, tempat, dan suasana.
2. Wacana Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan
pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis
merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Dilihat dari sifat objeknya,
deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu deskripsi Imajinatif/Impresionis dan
deskripsi faktual/ekspositoris.
3. Wacana Eksposisi
Karangan
eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci
(memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan
kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya karya
ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran.Tahapan
menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan
tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun
kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan. Pengembangan
kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang
ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
4. Wacana
Argumentasi
Karangan
argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap
suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan
yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran pendapat pengarang.Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu
menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan,
mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang
mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi
karangan.Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat,
akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.
Jumat, 13 Maret 2015
Posted in | |
0 Comments »
One Responses to "review wacana"